Tuesday, April 28, 2009

Minerva Bantah Disebut Motor China

Selasa, 28 April 2009 - 14:54 wib

Prasetyo Adhi - Okezone

JAKARTA - Meski sebagian pendapat konsumen Indonesia menilai Minerva
merupakan motor China, namun PT minerva Motor Indonesia (MMI) membantah
anggapan tersebut.

"Awalnya memang kita muncul saat motor China sedang booming, dan image
itu lantas juga melekat pada kita, tetapi sebenarnya kita join dengan
Jerman," demikian komentar Presiden Director MMI disela peluncuran
Minerva Sachs 250 di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (28/4/2009).

Menurut dia, MMI sejak 2008 telah mengadakan kerjasama dengan pihak
Jerman, Sachs. Jadi bukan motor China. Selain tiu, tegas dia,
motor-motor keluaran Minerva telah mendapat sertifikat bertaraf
internasional.

"Motor-motor kita sudah diuji kelayakannya, bahkan sudah dapat
sertifikat internasional, seperti dari Amerika," tegasnya.

Kehdiran motor-motor baru dari Minerva akan meyemarakkan pasar motor
sport Tanah Air yang selama ini dikuasai produsen Jepang.
(ahm)

*Komentar : Tapi kalo melihat pameran di Carrefour emang kesannya mirip
motor cina, kayak ponsel merek Haier juga katanya buatan Jerman tapi
mirip ponsel cina karena murah.*

Saturday, April 25, 2009

Beda Pengemudi Perempuan dan Pria

BANYAK yang bilang, perempuan adalah pengemudi paling buruk di dunia.
Cap itu melekat di benak jutaan orang di seluruh dunia, terutama kaum
pria.Padahal, anggapan itu tak sepenuhnya benar.

Dalam hal mengemudi, kemampuan menyetir perempuan memang lebih rendah
dibandingkan pria. Penyebabnya adalah perbedaan susunan otak antara
perempuan dengan pria. Secara umum, kecakapan mengukur ruang dan bentuk
(visual spasial) laki-laki lebih unggul ketimbang perempuan.

Kemampuan inilah yang menunjukkan piawai tidaknya seseorang dalam
menyetir mobil. Kelemahan perempuan lainnya adalah kecerdasan membaca
peta, kurang konsentrasi, daya tahan fisik, serta rentan dipengaruhi
pihak luar yang menghakimi kecakapan mengemudi.

Namun, dengan sederet alasan tersebut bukan berarti semua perempuan
adalah pengendara yang buruk. Sekarang banyak juga perempuan dipercaya
berada di belakang kemudi. Sopir bus TransJakarta misalnya. Jumlah sopir
perempuan tak sebanyak pria, namun itu adalah bukti bahwa perempuan juga
bisa.

Dodi Budiono, Head Trainer lembaga pelatihan mengemudi Indonesian
Defensive Driving Center (IDDC) mengatakan bahwa hanya sedikit perempuan
memahami konsep mengemudi dengan baik. Pasalnya sebagian besar dari
mereka belajar menyetir secara autodidak.

Lebih parah lagi, dengan kemampuan 'biasa-biasa' mereka berani
menyempatkan diri melakukan aktivitas lain secara bersamaan. "Perempuan
sering mengemudi sambil bertelepon, membaca, mengirim SMS, bahkan
berdandan, ini yang membuat resiko kecelakaan menjadi lebih besar," kata
dia.

Di pihak lain,kendati pria sering dianggap sebagai pengendara tangguh,
bukan berarti mereka tanpa cacat. Untuk hal-hal tertentu, laki-laki juga
kerap melakukan kecerobohan.

Hanya saja bedanya jumlah pengemudi perempuan lebih sedikit dibanding
laki-laki. Beberapa tahun terakhir,survei menunjukkan jumlah pengemudi
perempuan terus bertambah. Karena itu,mereka disarankan untuk
mengembangkan kemampuan berkendara di jalan raya untuk mengurangi risiko
kecelakaan.
(Koran SI/Koran SI/ton)

Pendahuluan

Ini adalah situs yang berisikan artikel-artikel tentang otomotif.